
Repsol merupakan salah satu perusahaan energi dan petrokimia terkemuka di dunia yang berbasis di Madrid, Spanyol. Namun, tidak seperti penemuan dalam bidang ilmu atau teknologi, Repsol bukanlah hasil karya satu orang penemu, melainkan merupakan hasil penggabungan dan restrukturisasi sejumlah perusahaan minyak dan gas Spanyol pada abad ke-20. Oleh karena itu, tidak ada satu “penemu” tunggal Repsol, tetapi ada tokoh-tokoh penting yang berperan dalam pembentukan dan pengembangan perusahaan ini.
Awal Mula Repsol
Cikal bakal Repsol dimulai dari perusahaan minyak negara Spanyol bernama Instituto Nacional de Hidrocarburos (INH) yang didirikan pada tahun 1981 oleh pemerintah Spanyol. INH bertugas mengelola sektor energi nasional, termasuk eksplorasi dan distribusi minyak dan gas.
Pada tahun 1987, sebagai bagian dari restrukturisasi sektor energi, INH membentuk Repsol S.A. sebagai anak perusahaan yang menggabungkan berbagai operasi minyak dan gas Spanyol, termasuk pengilangan, distribusi bahan bakar, dan eksplorasi. Nama “Repsol” sendiri berasal dari merek pelumas yang telah digunakan sejak tahun 1950-an oleh salah satu perusahaan pendahulu.
Tokoh Kunci di Balik Repsol
Meskipun tidak ada satu penemu tunggal, tokoh penting dalam pendirian Repsol adalah Óscar Fanjul, seorang ekonom dan insinyur kimia asal Spanyol. Ia merupakan CEO pertama Repsol setelah perusahaan tersebut resmi didirikan. Fanjul memainkan peran vital dalam proses privatisasi Repsol pada awal tahun 1990-an, yang menjadikannya salah satu perusahaan minyak independen besar di dunia.
Perkembangan Global
Seiring waktu, Repsol berkembang menjadi perusahaan multinasional dengan operasi di lebih dari 30 negara. Pada tahun 1999, Repsol mengakuisisi perusahaan energi Argentina, YPF, yang memperluas operasi mereka di Amerika Latin. Meskipun kemudian melepaskan sebagian besar sahamnya di YPF, langkah ini menunjukkan ambisi Repsol sebagai pemain global.
Inovasi dan Keberlanjutan
Kini, Repsol tidak hanya fokus pada minyak dan gas, tetapi juga berinvestasi besar dalam energi terbarukan dan teknologi hijau. Mereka menargetkan menjadi perusahaan nol emisi bersih (net zero emissions) pada tahun 2050, menjadikannya salah satu pelopor transisi energi di sektor minyak dan gas.
