December 2, 2024

Donor darah merupakan salah satu praktik medis yang menyelamatkan nyawa dan telah menjadi bagian penting dari sistem kesehatan modern. Sejarah donor darah dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17, meskipun konsep transfusi darah sudah ada sebelumnya.

Pada tahun 1665, Dr. Richard Lower, seorang dokter Inggris, melakukan eksperimen transfusi darah pada hewan. Ia berhasil melakukan transfusi darah dari satu anjing ke anjing lainnya, menandai awal dari penelitian transfusi. Meskipun hasilnya menggembirakan, penggunaan transfusi pada manusia masih sangat berisiko dan seringkali berakibat fatal.

Pada tahun 1818, Dr. James Blundell, seorang dokter Inggris, menjadi pelopor dalam transfusi darah pada manusia. Ia melakukan transfusi darah untuk menyelamatkan wanita yang mengalami pendarahan setelah melahirkan. Metode yang ia kembangkan lebih aman dan terbukti efektif, meskipun belum sepenuhnya berhasil.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, perkembangan ilmu pengetahuan tentang golongan darah membawa kemajuan signifikan dalam praktik donor darah. Pada tahun 1901, Dr. Karl Landsteiner, seorang ahli imunologi asal Austria, menemukan tiga golongan darah (A, B, dan O). Penemuan ini sangat penting karena mengurangi risiko reaksi berbahaya selama transfusi darah. Belakangan, pada tahun 1937, Dr. Landsteiner dan rekan-rekannya menemukan golongan darah keempat, AB.

Dengan penemuan golongan darah, praktik donor darah mulai berkembang dengan lebih sistematis. Pada tahun 1930-an, organisasi seperti Palang Merah mulai menyelenggarakan program donor darah. Selama Perang Dunia II, kebutuhan akan darah meningkat pesat, dan sistem donor darah yang terorganisir pun mulai terbentuk. Ini menjadi cikal bakal bank darah modern yang kita kenal sekarang.

Seiring berjalannya waktu, teknologi dan metode pengumpulan darah juga mengalami kemajuan. Saat ini, donor darah dilakukan dengan prosedur yang aman dan terstandarisasi. Pemeriksaan kesehatan untuk calon pendonor serta pengujian darah untuk memastikan keamanan transfusi telah menjadi bagian integral dari proses ini.

Kini, donor darah tidak hanya dianggap sebagai tindakan amal, tetapi juga sebagai komponen vital dalam penyediaan layanan kesehatan yang efektif. Dengan banyaknya penyakit dan kondisi yang membutuhkan transfusi darah, kontribusi para pendonor sangat berharga.

Dengan sejarah yang kaya dan perjalanan yang panjang, donor darah telah berkembang menjadi praktik yang menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia. Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam donor darah terus dilakukan, menjadikan tindakan ini sebagai salah satu pilar utama dalam dunia medis modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *