
YOKOHAMA, JEPANG – Inovasi, kreasi tanpa batas, dan seni rekayasa otomotif dari Nusantara kembali mengukir jejak emas di kancah global. Lima mahakarya motor kustom dari builder lokal sukses ‘menyerang’ gelaran akbar 33rd Yokohama Hot Rod Custom Show (YHCS) yang berlangsung di Pacifico, Yokohama, Jepang, pada 7 Desember 2025. Melalui program ambisius Indonesian Attack 2025, karya-karya terbaik dari Indonesia ini tak hanya berpartisipasi, tetapi membuktikan diri mampu bersaing dan diakui di ajang kustom show terbesar dan paling bergengsi di dunia.
Yokohama Hot Rod Custom Show, yang diselenggarakan oleh Mooneyes Jepang, dikenal sebagai tolok ukur tertinggi bagi para pegiat kustom kulture. Berkompetisi melawan ratusan peserta dari berbagai negara, lima motor kustom Indonesia yang telah disiapkan matang sejak Oktober lalu, tampil sebagai duta yang membawa semangat dan kekayaan kreasi Nusantara ke level internasional.
🛠️ Inovasi sebagai “Senjata” Utama
Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest, menjelaskan filosofi di balik program Indonesian Attack. Menurutnya, program ini berfungsi sebagai jembatan strategis, menghubungkan kreativitas tanpa batas para pelaku kustom Indonesia dengan jejaring internasional yang mapan.
“Ini sesuai dengan konsep bahwa karya bukan sekadar ikut pameran, tapi kita menyerang dengan karya. Artinya, kita datang membawa modal dan senjata untuk bertempur dengan inovasi, kreasi, dan seni yang kuat,” tegas Lulut dalam keterangan resminya, Rabu (10/12/2025).
Filosofi ‘menyerang’ ini terbukti dalam detail dan keberanian konsep yang dibawa oleh kelima builder terpilih. Mereka adalah representasi keragaman gaya dan kualitas tertinggi dari berbagai penjuru Indonesia:
- Queen Lekha Choppers (Yogyakarta) dengan Void Reaper: Mengandalkan basis Harley-Davidson Sportster, Void Reaper memadukan gaya performance chopper dengan rekayasa teknik yang sangat detail. Motor ini tidak hanya tampil agresif tetapi juga menunjukkan presisi tinggi dalam pengerjaan chassis dan mesin.
- Green Custom (Yogyakarta) dengan Atlantis: Juga menggunakan basis HD Sportster XR, motor ini bertransformasi menjadi chopper berkarakter kuat. Dinamakan Atlantis, karya ini menyiratkan misteri dan kedalaman kreasi, dengan finish dan handling yang diklaim setara dengan builder papan atas Amerika.
- I’AM Works (Bekasi) dengan Semut Ireng: Kehadiran motor ini menunjukkan bahwa kreasi kustom kelas dunia tidak melulu harus berbasis motor gede. Semut Ireng menggunakan Honda CB150R yang dirombak total menjadi gaya street fighter yang kompak namun penuh agresi.
- Kromworks (Jakarta) dengan Stiletto Digger: Karya yang paling mencuri perhatian secara teknis. Stiletto Digger adalah sebuah motor dengan filosofi futuristic café racer. Lebih dari 90 persen bodinya dibuat dari material stainless steel yang dipoles sempurna. Keunikannya diperkuat dengan mesin ganda (twin engine) yang dipacu dari dua mesin Honda Cub. Ini adalah pernyataan keberanian dalam eksplorasi material dan powerplant.
- Ultimate Custom (Malang) dengan Arjuno: Mungkin yang paling menarik dan kontroversial secara basis. Arjuno adalah Juara Honda Modif Contest (HMC) yang merupakan hasil dari program bergengsi Honda Dream Ride Project. Motor matik Honda Stylo 160 cc dirombak menjadi sosok boardtracker — gaya motor balap tua dari era awal abad ke-20. Transformasi ekstrem dari skuter matik modern menjadi motor balap klasik menunjukkan kecerdasan dan kreativitas yang tak terduga.
🏆 Apresiasi Tinggi dari Kustom Kulture Dunia
Kehadiran Indonesia bukan sekadar mengisi kuota, melainkan meninggalkan kesan mendalam. Kelima motor tersebut mendapat apresiasi tinggi dari para builder, juri, dan pegiat kustom dari Jepang maupun peserta negara lain. Hal ini membuktikan bahwa selera dan kualitas pengerjaan builder Nusantara telah berada di jalur yang benar untuk bersaing di tingkat global.
Puncak kebanggaan diraih oleh Rizaldi Parani dari Kromworks. Motor Stiletto Digger miliknya diganjar penghargaan Best Domestic Motorcycle. Penghargaan ini sangat prestisius karena diberikan kepada kontestan yang menggunakan motor produksi pabrikan Jepang, menyoroti bagaimana Rizaldi berhasil mengoptimalkan dan memodifikasi basis mesin Honda menjadi sebuah karya seni stainless steel yang futuristik.
Selain itu, kelima motor dari Indonesia secara kolektif meraih Mooneyes COOL Pick Award. Ini adalah apresiasi khusus yang diberikan langsung oleh Shige Suganuma, Direktur Mooneyes Jepang dan tokoh sentral dalam kustom kulture global. Penghargaan ini menegaskan bahwa Indonesia bukan lagi underdog, melainkan pemain yang patut diperhitungkan.
Lulut Wahyudi menegaskan bahwa Indonesian Attack adalah “tangga” dari proses pembelajaran dan eksplorasi para builder selama ini, yang ruang kreasinya difasilitasi oleh Kustomfest. Keberhasilan di Yokohama adalah validasi bahwa investasi waktu, tenaga, dan kreativitas builder Indonesia telah membuahkan hasil yang manis. Keberhasilan ini tidak hanya membawa nama Kustomfest dan para builder, tetapi juga mengibarkan bendera Merah Putih di panggung kustom kulture internasional, membuka jalan bagi generasi builder Indonesia berikutnya untuk bermimpi lebih besar dan berkarya lebih ekstrem.
