Sinopsis :
“Gadis Kretek” adalah film yang diadaptasi dari novel karya Rahasia Rindu dan disutradarai oleh “Hanny R. Saputra”. Film ini menggambarkan perjalanan hidup seorang gadis muda, Siti (diperankan oleh Tissa Biani), yang terlibat dalam dunia kretek, rokok tradisional yang menjadi simbol kearifan budaya Indonesia.
Cerita dimulai di sebuah desa kecil di Jawa, di mana Siti hidup bersama keluarganya. Setelah kehilangan ayahnya yang bekerja sebagai petani tembakau, Siti dan ibunya berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk membantu keluarganya, Siti mulai bekerja di pabrik kretek yang dimiliki oleh seorang wanita kuat bernama Bu Tati (diperankan oleh Rukman Rosadi).
Di pabrik, Siti tidak hanya belajar cara membuat kretek, tetapi juga mengenal kehidupan dan tantangan yang dihadapi para pekerja perempuan di sana. Ia berkenalan dengan sejumlah karakter menarik, termasuk Rudi (diperankan oleh Rizky Nazar), yang membuatnya jatuh cinta. Namun, cinta mereka terhalang oleh berbagai konflik, mulai dari masalah ekonomi dan sosial hingga kemunculan rival yang mengancam masa depan Siti dan keluarganya.
Seiring berjalannya cerita, Siti harus menghadapi pilihan sulit antara melanjutkan karirnya di dunia kretek atau mengejar impian untuk berkuliah. Film ini menggambarkan bukan hanya perjuangan Siti, tetapi juga refleksi budaya lokal dan tantangan yang dihadapi oleh industri kretek di Indonesia. Selain itu, film ini juga mengangkat isu kesehatan dan dampak dari kebiasaan merokok yang mulai menjadi perhatian publik.
Dalam perjalanan hidupnya, Siti menemukan kekuatan dalam dirinya dan pentingnya solidaritas antar perempuan. “Gadis Kretek” adalah sebuah kisah yang menggugah, menggambarkan keindahan dan kesedihan yang dihadapi sebuah generasi muda dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan harapan dan impian.
Film “Gadis Kretek” menarik perhatian banyak penonton dengan kisah yang tidak hanya berfokus pada romansa, tetapi juga menyoroti tema sosial dan budaya yang mendalam. Dalam tayang perdananya, film ini menuai pujian karena menyajikan gambaran realistik tentang kehidupan para perokok di Indonesia dan tantangan yang dihadapi oleh pekerja di pabrik kretek.
Penggarapan film ini melibatkan sejumlah aktor berbakat yang mampu membawa karakter-karakter dalam cerita dengan baik. Tissa Biani sebagai Siti berhasil menampilkan emosi yang kompleks, mulai dari keceriaan di saat bekerja hingga kesedihan ketika menghadapi kenyataan pahit. Rukman Rosadi sebagai Bu Tati juga menonjol dalam peran sebagai figur ibu yang kuat namun berjuang di tengah keterbatasan.
Sutradara Hanny R. Saputra berhasil menciptakan atmosfer yang khas dan kental dengan nuansa budaya Jawa. Penonton tidak hanya diajak untuk menikmati cerita, tetapi juga untuk merenungkan tentang nilai-nilai kehidupan, perjuangan, dan keberanian yang ada dalam diri setiap individu.
“Gadis Kretek” memberikan pesan penting tentang keberdayaan perempuan dan perlunya menghargai tradisi sambil menghadapi tantangan modernitas. Di tengah isu kesehatan yang muncul terkait dengan rokok, film ini memberikan pandangan yang seimbang mengenai industri kretek, menggambarkan sisi positif dan juga dampak negatifnya.
Secara keseluruhan, “Gadis Kretek” adalah film yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Kisah perjuangan Siti menjadi representasi dari banyak orang di Indonesia yang berjuang untuk hidup dengan cara yang lebih baik, dan pada akhirnya, menemukan arti sebenarnya dari cita-cita dan kebahagiaan.