November 22, 2024

Keramat 2: Caruban Larang merupakan sekuel dari film horor Keramat (2009) yang kembali disutradarai Monty Tiwa. Meski menjadi sekuel, Keramat 2 dibintangi jajaran pemeran yang berbeda dari film pertama.

Film ini mengisahkan sekumpulan anak muda asal Jakarta yang berangkat menuju Cirebon dengan tujuan masing-masing yang kemudian berujung petaka.

Monty Tiwa, sutradara di balik film pertama. Dalam proyek ini, Monty juga mengajak Sergi Sutanto dan Azzam sebagai penulis skenario.

Film ini juga diramaikan sejumlah aktor muda, seperti Umay Shahab, Lutesha, Ajil Ditto, Arla Aliani, Josephine Firmstone, Maura Gabrielle, dan Keanu Angelo.



Sinopsis Keramat 2 :

Arla (Arla Aliani), Jojo (Josephine Firmstone), dan Maura semula berencana melakukan riset mengenai tugas akhir yang tengah dikerjakan.

Mereka dibantu oleh pembuat film dokumenter bernama Umay (Umay Shahab). Proyek tugas akhir itu pun menjadi kolaborasi antara Arla, Jojo, Maura, dan Umay.

Di tengah proses riset, mereka kedatangan duo YouTuber, yakni Ajil (Ajil Ditto) dan Keanu (Keanu Angelo). Mereka gemar membuat konten YouTube bertema horor dan rela melakukan aktivitas menyeramkan demi mempertahankan popularitas.

Kedatangan Ajil dan Keanu awalnya tidak disambut baik Arla Cs. Namun, Umay berupaya menenangkan dan memastikan bahwa mereka tidak akan mengganggu proyek tugas akhir.

Hingga kemudian, keadaan mulai di luar perkiraan ketika Ute (Lutesha) muncul di antara mereka. Sahabat lama Keanu dan Ajil itu datang untuk memperingatkan bahwa rombongan tersebut harus pulang ke Jakarta.

Peringatan yang dilontarkan Ute juga bukan tanpa sebab, karena dia merupakan seorang indigo alias bisa melihat setan. Ia juga menjelaskan bahwa kedatangan mereka mengundang ancaman yang membahayakan nyawa Arla Cs.

Namun, ancaman itu dihiraukan oleh anak muda yang menjadi ‘tamu’ di daerah tersebut. Mereka bersikeras untuk melanjutkan tujuan masing-masing, mulai dari proyek dokumenter hingga konten YouTube.

Malapetaka pun tiba ketika mereka merekam suatu hal yang menjadi larangan keras. Kesalahan itu berujung rentetan teror yang tidak hanya mengerikan, tetapi juga mengancam nyawa mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *