
Jeju, Korea Selatan – Aktris Korea Selatan Hwang Jung-eum menerima vonis dua tahun penjara dengan masa percobaan selama empat tahun setelah dinyatakan bersalah melakukan penggelapan dana sebesar 4,34 miliar won Korea Selatan (sekitar Rp49 miliar). Dana tersebut diketahui digunakan untuk berinvestasi dalam mata uang kripto.
Putusan ini dibacakan pada Kamis, 25 September 2025, oleh Pengadilan Distrik Jeju, di bawah pimpinan Hakim Im Jae-nam. Dalam sidang tersebut, Hwang tampak menitikkan air mata saat mendengar vonis, dan meninggalkan ruang sidang sambil meminta maaf kepada awak media. “Saya minta maaf telah menimbulkan kekhawatiran,” ujarnya sambil membungkuk.
Vonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa
Vonis yang dijatuhkan hakim lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan jaksa, yaitu tiga tahun penjara tanpa masa percobaan. Hal ini dikarenakan Hwang dinilai kooperatif selama proses hukum, serta telah mengembalikan seluruh dana yang digelapkan secara penuh sebelum vonis dijatuhkan.
Hakim menyebut bahwa meskipun tindakan Hwang menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan miliknya sendiri, namun karena perusahaan tersebut adalah agensi satu orang yang hanya mengelola dirinya sendiri, maka kerugian itu tidak berdampak pada pihak ketiga.
“Perbuatan terdakwa jelas tidak dapat dianggap ringan, mengingat dana yang digunakan untuk spekulasi dan pembelian barang mewah,” ujar hakim. “Namun, karena perusahaan korban adalah milik terdakwa sendiri, tidak ada korban eksternal. Selain itu, pengembalian dana penuh dan status sebagai pelaku pelanggaran pertama menjadi faktor yang meringankan hukuman.”
Kronologi Penggelapan Dana
Kasus ini bermula pada awal tahun 2022, ketika Hwang Jung-eum diketahui mentransfer dana dari agensinya, Hunminjeongeum Entertainment, ke rekening pribadinya dalam 13 transaksi berbeda. Total dana yang dialihkan mencapai 4,34 miliar won.
Sekitar 4,2 miliar won dari jumlah tersebut diinvestasikan ke dalam aset kripto, sementara sisanya digunakan untuk membayar pajak properti dan pajak daerah melalui kartu kredit. Penggelapan dilakukan dengan alasan “uang muka” atau advance, setelah perusahaan mengambil pinjaman atas nama agensi.
Dalam persidangan, Hwang mengakui semua tuduhan dan menyatakan bahwa keputusan investasi kripto tersebut diambil dalam upaya “mengembangkan agensinya,” namun ia mengaku telah membuat keputusan secara tergesa-gesa dan tidak matang.
“Saya hanya berusaha bekerja keras dan hidup dengan jujur, namun saya mengabaikan urusan keuangan dan pajak, dan itu yang menyebabkan saya berada dalam situasi ini,” ujarnya dalam sidang terakhir tanggal 21 Agustus 2025.
Telah Melunasi Kerugian Sebelum Putusan
Sebagai bagian dari pembelaannya, Hwang menjual beberapa aset pribadinya dan melunasi seluruh dana yang telah disalahgunakan. Ia mengembalikan sekitar 3 miliar won pada sidang pertama 15 Mei 2025, dan sisanya dibayarkan dalam dua kali angsuran pada 30 Mei dan 5 Juni. Bukti pembayaran diserahkan kepada pengadilan sebagai bukti itikad baik.
Kuasa hukum Hwang juga menambahkan bahwa dana yang digunakan pada dasarnya berasal dari pendapatan pribadi Hwang sebagai artis, yang secara teknis diperoleh dari kegiatan agensi miliknya sendiri. Karena perusahaan-perusahaan di Korea dilarang secara langsung menyimpan aset kripto, dana tersebut sementara dialihkan ke akun pribadi Hwang.
“Karena pendapatan perusahaan berasal dari hasil kerja terdakwa sendiri, dana itu secara substansial merupakan hak milik terdakwa,” kata pengacaranya di persidangan.
Dampak terhadap Karier dan Citra Publik

Meski terhindar dari hukuman penjara, dampak dari kasus ini terhadap karier Hwang Jung-eum sangat besar. Beberapa program televisi tempat ia menjadi bintang tamu atau pembawa acara telah menghapus segmennya. Salah satunya adalah acara realitas “Because I’m Single” di SBS Plus, yang mengumumkan bahwa Hwang tidak akan tampil dalam episode terakhir acara tersebut.
Bahkan, brand kesehatan terkenal Daesang Wellife Nucare menarik iklan dan konten promosi yang menampilkan Hwang hanya beberapa hari setelah dirilis. Perusahaan juga membatalkan kampanye promosi yang telah dijadwalkan, dengan alasan “perubahan internal.”
Selain itu, warganet di Korea Selatan dan internasional juga menyoroti kasus ini sebagai peringatan tentang risiko spekulasi di pasar kripto, terlebih ketika dilakukan oleh figur publik yang memiliki pengaruh besar.
Regulator Mulai Ketat terhadap Kripto dan Selebriti
Kasus ini menambah panjang daftar skandal terkait selebriti dan investasi kripto. Di tengah ketatnya regulasi keuangan di Korea Selatan, pemerintah mulai mengawasi lebih serius keterlibatan selebriti dalam investasi aset digital, termasuk transparansi dalam promosi, pajak, dan akuntabilitas.
Seorang analis blockchain, Kadan Stadelmann dari Komodo, menyebut bahwa penegakan hukum di Asia mulai menyamai negara-negara Barat dalam mengatur pelanggaran kripto. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap promosi kripto oleh selebriti dan agensi mereka.
Penutup
Kasus Hwang Jung-eum menjadi gambaran nyata bagaimana keputusan finansial yang salah, meskipun diambil dengan niat untuk berkembang, bisa berdampak serius baik dari sisi hukum maupun karier. Meskipun telah mengembalikan dana dan menerima hukuman percobaan, proses pemulihan citra publiknya mungkin memakan waktu yang lama.
Hwang sendiri menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka melalui agensi barunya, Y.One Entertainment. “Saya benar-benar menyesal karena telah mengecewakan banyak pihak,” ujarnya. “Saya berharap bisa memperbaiki kesalahan ini dan belajar dari pengalaman pahit ini.”