
Teheran, 2025 – Iran masih menjadi kekuatan militer signifikan di Timur Tengah—meski armada pesawat tempurnya sebagian besar berusia tua. Negara ini terus mempertahankan kekuatan udara yang masih layak melalui perawatan, modifikasi, dan bahkan industri dalam negeri, sebagai jawaban atas embargo panjang pasca-Revolusi 1979.
1. F-14 Tomcat: Warisan ‘Top Gun’ yang Bertahan… Tapi Terancam
Jet ikonik Grumman F-14 Tomcat menjadi kebanggaan Angkatan Udara Republik Iran (IRIAF). Dari 80 pesawat yang dipesan, sekitar 41 unit still listed as in service. Namun kondisi operasional sebenarnya masih dipertanyakan; jumlah pesawat yang benar-benar bisa terbang meyakinkan kemungkinan jauh lebih rendah.
Selain itu, konflik regional membuat armada ini semakin terancam: pada Juni 2025, serangan udara Israel berhasil menghancurkan dua F-14 di dekat Teheran—mungkin bagian dari armada yang sudah tidak operasional.
2. F-4 Phantom II: Legenda yang Masih Bertahan
Phantom II adalah tulang punggung IRIAF. Dari ratusan yang pernah dimiliki, kini diperkirakan masih tersisa antara 60–64 unit, termasuk varian F-4D/E dan beberapa dengan kemampuan pengintaian. Beberapa bahkan disebut masih digunakan untuk uji coba rudal seperti Qader.
3. F-5 Tiger II dan Modifikasinya: Dari Amerika ke Produksi Lokal
IRIAF memiliki sekitar 35 unit F-5E/F Tiger II yang masih aktif. Mereka juga menciptakan versi lokal seperti HESA Saeqeh (sekitar 12 unit) dan Kowsar (sekitar 4 unit), hasil reverse-engineering F-5 yang dipadukan dengan avionik digital modern, meski kemampuan tempurnya tetap terbatas.
4. Sukhoi Su-24 Fencer-D: Bomber Tua, Ancaman Tetap Ada
Dibeli dari Uni Soviet dan Irak setelah Perang Teluk 1991, kini sekitar 21 Su-24 masih bertugas di IRIAF. Mesin tua ini juga digunakan untuk menguji coba rudal anti-radar buatan Iran pada 2011
5. MiG-29 Fulcrum: Pewaris Era Modern, tapi Mulai Usang
Sebagai jet tempur paling modern dalam armada, MiG-29—diperkirakan sekitar 18–24 unit masih aktif—menjadi ujung tombak pertahanan Iran.Namun, kendala suku cadang dan logistik tetap menghambat efektivitasnya.
6. Chengdu F-7 (J-7): Varian Lama dari Cina
Varian dari MiG-21, F-7 (atau J-7), masih terdapat sekitar 17 unit di IRIAF. Pesawat ringan ini sebagian digunakan untuk pertahanan udara dan latihan.
7. Jet Pelatihan & Penguatan Lokal
Beberapa jet modern seperti Yak-130 (6 unit) telah masuk sebagai bagian dari rencana pelatihan pilot dan mempersiapkan integrasi pesawat baru seperti Su-35.
Pada 2025, Iran juga secara resmi mengonfirmasi pembelian Sukhoi Su-35 dari Rusia—meski jumlah dan waktu pengiriman tidak diungkapkan. Jika terealisasi, ini akan menjadi lompatan besar dalam kemampuan udara mereka.
Tabel Ringkasan Armada Tempur Iran (2025)
Pesawat | Perkiraan Jumlah Operasional | Keterangan |
---|---|---|
F-14 Tomcat | ± 41 (aktif administratif) | Banyak yang tidak terbang |
F-4 Phantom II | 60–64 | Meninggalkan jejak sejarah |
F-5 Tiger II | ± 35 | Termasuk Saeqeh dan Kowsar |
HESA Saeqeh | ± 12 | Versi lokal F-5 |
HESA Kowsar | ± 4 | F-5 modernisasi lokal |
MiG-29 Fulcrum | 18–24 | Jet paling modern saat ini |
Su-24 Fencer | ± 21 | Bomber tua tetap bertugas |
Chengdu F-7 / J-7 | ± 17 | Jet ringan China |
Yak-130 (latih) | ± 6 | Jet modern untuk pelatihan |
Su-35 (kontinjensi) | N/A | Potensi peningkatan besar |
Menakar Kekuatan IRIAF: Tantangan vs Adaptasi
Strategi Iran tampak jelas: mempertahankan dan meng-upgrade armada legasi, sambil mendorong kemampuan industri domestik. Jet seperti F-14 atau F-4 sudah menua, namun tetap diandalkan secara simbolis dan fungsional. Jet modern seperti MiG-29 dan (potensi) Su-35 menjadi harapan masa depan, meski integrasinya memerlukan investasi infrastruktur dan pelatihan besar.
Sementara itu, penggunaan drone—seperti seri Shahed—juga menjadi andalan dalam konflik regional, termasuk serangan besar-besaran terhadap Israel Juni 2025.