
Jakarta–Tokyo terus memperkuat sinergi di sektor transportasi dan infrastruktur. Kolaborasi ini tidak hanya meneruskan proyek berjalan, tetapi juga memperluas cakupan ke bandara, TOD, dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), selaras dengan prinsip infrastruktur berkualitas (quality infrastructure) ala Jepang yang menekankan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial
Di Bekasi, tengah dibangun fasilitas Automotive Proving Ground oleh konsorsium yang melibatkan Toyota Tsusho, JOIN, dan mitra lokalProyek ini ditujukan untuk mendongkrak daya saing industri otomotif nasional, khususnya kemampuan sertifikasi sesuai regulasi ASEAN dan mendukung era kendaraan listrik. Pembiayaannya melibatkan pinjaman dari JBIC senilai IDR 882 miliar bersama institusi keuangan swasta, total mencapai IDR 1,47 triliun
Jepang terus mendukung pengembangan jalur MRT North–South Line melalui fasilitasi dan pinjaman JICA, termasuk studi lanjutan untuk East–West LineSementara itu, Presiden Jokowi telah memulai konstruksi jalur baru sepanjang 25 km yang menghubungkan Bekasi–Jakarta barat, dibiayai oleh pinjaman hampir USD 1 miliar dari Jepang. Proyek ditargetkan selesai pada 2031 untuk mengurai kemacetan parah ibukota
Sejalan dengan itu, forum TOD yang diprakarsai KBRI Tokyo bersama Pemprov DKI, Kemenhub, PT MRT Jakarta, dan PT Pembangunan Jaya Ancol, mendorong pengembangan Mixed Use di Blok M, pedestrian deck di Dukuh Atas, dan revitalisasi Stasiun Sudirman
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, menjadi fokus Jepang dalam memperkuat sistem logistik di Jakarta dan sekitarnya. Jepang mendukung perluasan pelabuhan, pembangunan akses jalan tol, serta bantuan teknis untuk operasi dan pemeliharaan, serta potensi pengelolaan bersama perusahaan Indonesia–Jepang
Delegasi Komisi V DPR RI di Tokyo memantau kemajuan rencana pengembangan Bandara Sepinggan dan IKN, serta menjajaki kerja sama di sektor udara. Pertemuan dengan MLIT dan JCAB serta kunjungan ke Bandara Haneda—yang berada di peringkat ketiga terbaik dunia menurut Skytrax (April 2025)—memberi arahan bagaimana bandara masa depan Indonesia bisa dikelola secara efisien dan modern
Sinyal kuat kolaborasi Jepang–Indonesia juga terjadi dalam sektor maritim dengan penyelenggaraan pelatihan teknis pelabuhan di Jakarta (Juli 2025). Program ini merupakan bagian dari JIEPA dan melibatkan transfer pengetahuan dari MLIT ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Indonesia, mencakup perencanaan, manajemen, pemeliharaan, dan adaptasi terhadap perubahan iklim