
Obat bius atau anestesi merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kedokteran. Sebelum adanya anestesi, prosedur bedah dilakukan dengan penuh penderitaan karena pasien sepenuhnya sadar dan merasakan sakit. Penemuan anestesi mengubah segalanya dan membuka jalan bagi kemajuan besar dalam ilmu bedah. Namun, tidak ada satu orang tunggal yang dapat diklaim sebagai “penemu” obat bius. Sejarahnya merupakan hasil kolaborasi banyak ilmuwan dan dokter dari berbagai negara.
Awal Mula: Obat Bius Alami
Penggunaan zat untuk mengurangi rasa sakit sebenarnya telah dikenal sejak zaman kuno. Masyarakat Sumeria, Mesir, dan Tiongkok kuno menggunakan tanaman seperti opium, mandragora, dan ganja sebagai pereda nyeri. Namun, ini masih bersifat tradisional dan tidak terkontrol secara ilmiah.
Penemuan Anestesi Modern
Anestesi modern dimulai pada abad ke-19, dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah ini meliputi:
1. Crawford Williamson Long (1815–1878)
Crawford Long, seorang dokter asal Amerika Serikat, adalah orang pertama yang secara resmi menggunakan eter sebagai anestesi dalam operasi. Pada tanggal 30 Maret 1842, ia menggunakan eter untuk menghilangkan rasa sakit pasien saat mengangkat tumor leher. Meskipun sukses, Long tidak langsung mempublikasikan temuannya hingga beberapa tahun kemudian.
2. William Thomas Green Morton (1819–1868)
William Morton, seorang dokter gigi asal Amerika, dikenal luas karena demonstrasi publik penggunaan eter di Rumah Sakit Umum Massachusetts pada tahun 1846. Ia melakukan anestesi terhadap seorang pasien yang menjalani operasi pengangkatan tumor rahang. Keberhasilan demonstrasi ini membuat eter diakui sebagai anestesi medis secara global.
3. James Young Simpson (1811–1870)
Simpson, seorang dokter asal Skotlandia, adalah pelopor penggunaan kloroform sebagai alternatif eter. Ia memperkenalkan kloroform sebagai obat bius pada tahun 1847 dan mulai menggunakannya untuk proses persalinan. Meskipun efektif, kemudian ditemukan bahwa kloroform berpotensi menyebabkan efek samping serius.
Perkembangan Selanjutnya
Setelah keberhasilan eter dan kloroform, para ilmuwan terus mengembangkan jenis anestesi baru, baik yang dihirup (inhalasi) maupun yang disuntikkan (injeksi), seperti lidokain, propofol, dan sevoflurane. Saat ini, anestesi digunakan tidak hanya dalam bedah besar, tetapi juga dalam prosedur medis ringan seperti cabut gigi atau endoskopi.
Kesimpulan
Penemuan obat bius tidak hanya menyelamatkan jutaan nyawa, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keamanan prosedur medis. Meskipun William Morton sering dikenang sebagai penemu anestesi karena demonstrasinya yang terkenal, Crawford Long sebenarnya telah menggunakannya lebih dahulu. Penemuan ini adalah hasil kolaborasi dan eksperimen dari banyak ilmuwan yang memiliki visi untuk mengurangi penderitaan manusia.
