
Google Maps adalah salah satu layanan pemetaan digital paling populer di dunia saat ini. Namun, tak banyak yang tahu bahwa cikal bakal teknologi ini berasal dari sebuah startup kecil di Australia. Layanan yang kini dimiliki oleh Google ini awalnya dikembangkan oleh dua bersaudara asal Denmark-Australia: Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen.
Awal Mula: Where 2 Technologies
Pada tahun 2003, Lars dan Jens mendirikan sebuah perusahaan kecil bernama Where 2 Technologies di Sydney, Australia. Perusahaan ini fokus pada pengembangan perangkat lunak pemetaan berbasis web yang memungkinkan pengguna menavigasi peta dengan cara yang lebih interaktif — yang saat itu masih merupakan konsep baru.
Mereka mengembangkan sebuah program bernama Expedition, yang memungkinkan pengguna menggulir, memperbesar, dan mencari lokasi secara intuitif — fitur yang sekarang menjadi standar dalam layanan peta digital.
Diakuisisi oleh Google
Pada tahun 2004, ide brilian ini menarik perhatian Google yang saat itu sedang memperluas layanannya di bidang pencarian dan navigasi. Google pun mengakuisisi Where 2 Technologies, dan para pendirinya — termasuk Lars dan Jens — pindah ke kantor pusat Google di Mountain View, California.
Setelah akuisisi, proyek ini berkembang menjadi Google Maps, dan secara resmi diluncurkan ke publik pada 8 Februari 2005.
Peran Penting Lars dan Jens Rasmussen
- Lars Rasmussen, sebagai salah satu pendiri, berperan penting dalam desain antarmuka dan pengalaman pengguna Google Maps.
- Jens Rasmussen, adik Lars, juga terlibat dalam pengembangan teknologi backend dan desain sistem peta interaktif.
Inovasi mereka membawa perubahan besar dalam cara orang mencari dan menemukan tempat — dari arah jalan, lokasi restoran, hingga layanan darurat — semua kini berada dalam genggaman tangan.
Dampak Global
Sejak peluncurannya, Google Maps telah mengalami banyak peningkatan: dari tampilan satelit, fitur Street View, hingga navigasi real-time menggunakan AI. Layanan ini kini digunakan oleh lebih dari miliar pengguna di seluruh dunia setiap harinya.
Google Maps bukan hanya alat penunjuk arah, tetapi juga menjadi platform penting bagi bisnis lokal, pariwisata, logistik, hingga manajemen kota pintar.
Kesimpulan
Penemuan Google Maps berakar dari visi dua saudara kreatif, Lars dan Jens Rasmussen, yang ingin membuat peta menjadi lebih cerdas dan mudah diakses. Berkat keberanian mereka memulai dari sebuah startup kecil, kini dunia memiliki alat navigasi canggih yang menghubungkan miliaran orang dengan tempat, layanan, dan satu sama lain.
