October 1, 2025

Perusahaan penerbit game asal Amerika Serikat, Electronic Arts (EA), baru saja mencatatkan sejarah baru dengan akuisisi besar-besaran senilai 55 miliar dollar AS atau sekitar Rp 914 triliun. Akuisisi ini dilakukan oleh konsorsium investor yang terdiri dari pemerintah Arab Saudi melalui Public Investment Fund (PIF), serta dua firma investasi global asal Amerika Serikat, yaitu Silver Lake dan Affinity Partners. Pembelian ini menjadi yang terbesar dalam sejarah transaksi saham yang didanai oleh perusahaan ekuitas swasta, mengalahkan rekor-rekor sebelumnya di dunia bisnis.

Transaksi Akuisisi dan Nilai Pembelian

Menurut kesepakatan yang diumumkan pada akhir September 2025, seluruh pemegang saham EA akan menerima 210 dollar AS (sekitar Rp 3,5 juta) per lembar saham. Angka ini mencerminkan premi sebesar 25 persen dari harga saham EA yang tercatat pada penutupan pasar pada 25 September 2025, yang berada di angka 168,32 dollar AS (sekitar Rp 2,8 juta). Ini juga melampaui rekor harga saham tertinggi EA yang pernah tercatat pada Agustus 2025, yaitu 179,01 dollar AS (sekitar Rp 2,9 juta).

Konsorsium ini berhasil mengakuisisi 100 persen saham EA, yang sebelumnya telah dimiliki sebagian oleh PIF dengan porsi 9,9 persen. Akuisisi ini difinansialkan melalui kombinasi dana ekuitas senilai 36 miliar dollar AS (sekitar Rp 598 triliun) serta pembiayaan utang sebesar 20 miliar dollar AS (sekitar Rp 332 triliun) yang disediakan oleh JPMorgan Chase Bank.

Perubahan Status EA: Dari Publik ke Privat

Transaksi ini telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi EA, tetapi masih harus menunggu persetujuan dari regulator serta pemegang saham. Proses ini diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama tahun fiskal 2027. Setelah kesepakatan ini tuntas, EA tidak akan lagi diperdagangkan di bursa saham dan akan beralih status menjadi perusahaan privat. Meskipun demikian, kantor pusat EA akan tetap berada di Redwood City, California, dan Andrew Wilson, yang saat ini menjabat sebagai CEO, akan terus memimpin perusahaan tersebut.

Dukung Perkembangan Industri Game Global

Electronic Arts dikenal luas sebagai pemilik berbagai waralaba game terkenal di dunia. Di antaranya adalah EA Sports FC (dulu dikenal sebagai FIFA), The Sims, Battlefield, Apex Legends, Need for Speed, Dragon Age, dan banyak lagi. CEO dan Chairman EA, Andrew Wilson, mengungkapkan bahwa kesepakatan ini merupakan pengakuan terhadap prestasi tim EA yang telah memberikan pengalaman interaktif kepada jutaan penggemar.

“Bersama mitra baru kami, kami akan terus mendorong batas-batas hiburan, olahraga, dan teknologi untuk menciptakan pengalaman transformatif yang melintasi generasi,” ujar Wilson dalam sebuah pernyataan resmi.

Turqi Alnowaiser, Wakil Gubernur PIF, menegaskan bahwa akuisisi ini mencerminkan komitmen pemerintah Arab Saudi terhadap industri game dan e-sport global. “Kemitraan ini akan mempercepat pertumbuhan jangka panjang EA dan mendorong inovasi di industri ini di seluruh dunia,” katanya.

Daya Tarik Investasi dan Potensi Masa Depan EA

Silver Lake, salah satu firma investasi yang terlibat dalam transaksi ini, turut memberikan komentar mengenai prospek EA ke depan. Co-CEO Silver Lake, Egon Durban, menyebut bahwa di bawah kepemimpinan Andrew Wilson, EA telah mengalami perkembangan yang luar biasa, termasuk menggandakan pendapatan dan hampir melipatgandakan EBITDA perusahaan. “Masa depan EA akan sangat cerah. Kami akan mendukung Andrew dan timnya untuk terus berkembang dan menciptakan lebih banyak inovasi di masa mendatang,” jelas Egon.

Selain itu, Jared Kushner, CEO Affinity Partners yang juga merupakan menantu dari mantan Presiden AS Donald Trump, turut memberikan pandangannya. Kushner menilai bahwa EA adalah perusahaan ikonik yang telah sukses memberikan pengalaman lintas generasi. “Saya sangat menantikan gebrakan-gebrakan besar yang akan dibuat oleh EA di masa depan,” pungkas Kushner.

Menyongsong Peluncuran Game Besar

Akuisisi ini datang pada saat yang sangat penting bagi EA, yaitu menjelang peluncuran game besar mereka seperti Battlefield 6, FC 26, dan Skate. Battlefield 6 sendiri sudah dinanti-nanti oleh para penggemar setelah diumumkan dengan trailer yang menampilkan sejumlah selebritas besar, seperti Zac Efron, Morgan Wallen, Jimmy Butler, dan Paddy Pimblett. Dengan akuisisi ini, EA diharapkan akan semakin solid dalam menghadapi persaingan ketat di industri game global yang terus berkembang.

Dampak Akuisisi terhadap Industri Game Global

Akuisisi EA oleh konsorsium investor Arab Saudi dan AS ini juga menandai titik penting dalam perkembangan industri game global. Pembelian ini menambah daftar panjang akuisisi besar dalam dunia game setelah sebelumnya Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard senilai 69 miliar dollar AS pada tahun 2023. Kedua transaksi ini menunjukkan betapa besar potensi dan minat terhadap industri game yang kini telah menjadi salah satu sektor hiburan terbesar di dunia.

Secara keseluruhan, akuisisi EA ini tidak hanya akan memengaruhi jalannya perusahaan itu sendiri, tetapi juga dapat membawa dampak besar bagi seluruh industri game dan e-sport global. Dengan dukungan dana yang kuat dari PIF, Silver Lake, dan Affinity Partners, EA diharapkan akan terus berkembang dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang menarik bagi para penggemarnya di seluruh dunia.

Akankah EA mampu menjaga posisinya sebagai pemimpin industri game setelah perubahan besar ini? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti, akuisisi ini menunjukkan bahwa dunia hiburan digital semakin berkembang pesat dan semakin menarik bagi para investor global.