Industri karoseri Indonesia kembali menunjukkan inovasinya di kancah otomotif nasional. Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Karoseri Laksana memperkenalkan karya terbarunya: bus tingkat atau double decker dengan desain ketinggian yang dipangkas. Langkah ini bukan sekadar estetika, tetapi juga solusi praktis untuk memudahkan operasional bus saat menyeberang antarpulau menggunakan kapal ferry.
Desain Eksterior: Sporty dan Maskulin
Secara tampilan luar, bus tingkat terbaru Laksana yang akan menjadi armada MTrans ini tampil dengan wajah baru. Bagian cowl depan dan belakang mendapat sentuhan desain ulang yang membuatnya terlihat lebih modern. Ornamen samping juga dirancang ulang, memberikan kesan dinamis dan berkarakter.
Paduan warna hitam pekat dengan aksen merah menyala membuatnya terlihat sporty dan maskulin. Kombinasi ini memberikan identitas visual yang kuat, membuat bus ini mencuri perhatian baik di jalan raya maupun di terminal.
Interior: Modern, Nyaman, dan Mewah
Masuk ke dalam, Laksana menghadirkan konsep interior terbaru yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Lantai bawah dirancang khusus untuk menciptakan suasana privat, cocok bagi penumpang yang ingin menikmati perjalanan panjang dengan tenang. Penataan ruangnya dibuat lega, dengan kursi yang dilapisi material berkualitas premium.
Pencahayaan di kabin menggunakan lampu warm white, yang memberikan kesan hangat dan elegan. Efek ini membuat suasana di dalam bus terasa seperti lounge eksklusif, bukan sekadar kendaraan umum.
Sementara itu, lantai atas tetap mempertahankan konfigurasi kursi konvensional dengan kombinasi 2-1 dan 2-2. Penumpang tetap mendapatkan kenyamanan dengan ruang kaki yang cukup lega. Bagasi di plafon kabin atas juga tersedia untuk menyimpan barang bawaan, sehingga ruang di kursi tetap lapang.
Dimensi Lebih Rendah: Fleksibel untuk Lintas Pulau
Salah satu inovasi utama bus ini adalah ketinggian yang lebih rendah dari bus tingkat pada umumnya. Jika bus double decker biasanya memiliki tinggi sekitar 4,2 meter, Laksana memangkasnya menjadi 4 meter saja.
Perubahan ini memiliki manfaat besar. Dengan dimensi yang lebih rendah, bus lebih mudah masuk ke dek kapal ferry saat menyeberang pulau. Hal ini menjawab tantangan operator bus yang sering kesulitan membawa armada double decker melintasi jalur laut.
Performa Mesin: Tangguh untuk Perjalanan Panjang
Dari segi performa, Laksana mempercayakan tenaga bus ini pada sasis Volvo tipe B11R yang terkenal tangguh. Mesin enam silinder segaris ini sudah lulus standar emisi Euro 5, sehingga lebih ramah lingkungan dan efisien.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga puncak hingga 450 dk dan torsi besar 2.150 Nm. Angka ini membuat bus sangat mumpuni untuk perjalanan jarak jauh, baik di rute tol lintas Jawa maupun jalur tanjakan Sumatera. Torsinya yang besar memastikan bus dapat melaju stabil meski membawa penumpang penuh dan barang bawaan berat.
Solusi untuk Kenyamanan dan Efisiensi
Kehadiran bus tingkat terbaru Laksana ini bukan hanya soal penampilan, tetapi juga jawaban atas kebutuhan operasional modern. Tinggi yang lebih rendah membuatnya fleksibel untuk rute lintas pulau, sementara interior mewah memastikan kenyamanan penumpang tetap terjaga.
Dengan kombinasi desain yang memukau, teknologi mesin terkini, dan efisiensi operasional, bus ini berpotensi menjadi primadona baru di armada bus premium Indonesia.
Kesimpulan
Inovasi Laksana dalam menghadirkan bus tingkat berdesain rendah ini adalah bukti bahwa industri karoseri Tanah Air mampu bersaing, bahkan memimpin, dalam memberikan solusi transportasi modern. Bus ini bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol kemewahan, kenyamanan, dan efisiensi.
Bagi operator bus seperti MTrans, kehadiran armada ini akan menjadi nilai tambah dalam melayani penumpang, terutama untuk rute jarak jauh lintas pulau. Sementara bagi penumpang, pengalaman naik bus ini akan terasa berbeda—lebih nyaman, lebih privat, dan tentu saja, lebih berkelas.
Dengan semua keunggulan ini, tidak berlebihan jika bus tingkat terbaru Laksana disebut sebagai “Double Decker Masa Depan” yang siap membawa industri transportasi Indonesia ke level berikutnya.
