July 12, 2025

MARDI Fashion adalah salah satu brand lokal Indonesia yang kini semakin dikenal dalam industri mode tanah air karena pendekatan kreatif dan keberanian dalam menampilkan identitas budaya Indonesia ke dalam gaya modern. Di balik kesuksesan label ini, terdapat sosok kreatif yang menjadi motor penggeraknya, yaitu Margaretha Dian Puspitasari, yang dikenal juga dengan nama panggilan Mardi.

Awal Mula dan Latar Belakang

Margaretha Dian Puspitasari lahir di Jakarta dan menaruh minat pada dunia fashion sejak remaja. Latar belakang pendidikan formalnya tidak langsung bersinggungan dengan desain mode, namun semangat dan kecintaannya terhadap seni visual dan tekstil tradisional mendorongnya untuk belajar secara otodidak. Ia memulai kariernya dengan membuat pakaian untuk teman-teman dekat, lalu membuka butik kecil secara online melalui media sosial pada pertengahan tahun 2017.

Nama “MARDI” sendiri merupakan singkatan dari nama lengkapnya, dan juga mencerminkan filosofi pribadinya—“membangun dari dalam”, yang berarti bahwa semua rancangan dan bisnis yang ia ciptakan harus berangkat dari nilai, kepribadian, dan akar budaya sendiri.

Ciri Khas Desain MARDI Fashion

MARDI dikenal dengan gaya desain yang berani, menggabungkan unsur streetwear modern dengan elemen etnik lokal seperti motif batik, tenun, hingga aksen bordir khas Indonesia. Karya-karyanya bukan hanya pakaian, tetapi juga pernyataan identitas: bahwa budaya lokal bisa dibawa dengan bangga dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang stylish.

Setiap koleksi yang diluncurkan selalu mengangkat tema sosial atau budaya tertentu. Contohnya, koleksi “Nusantara Reborn” menampilkan motif-motif dari berbagai daerah di Indonesia yang dikombinasikan dengan gaya oversized dan cutting urban modern.

Perjalanan Bisnis dan Tantangan

Sebagai pelaku usaha lokal, Mardi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal, persaingan dengan brand global, hingga proses produksi yang masih banyak bergantung pada pengrajin tradisional. Namun, ia melihat tantangan tersebut sebagai kekuatan. Justru dengan bekerja sama langsung dengan pengrajin lokal, MARDI Fashion bisa menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan cerita yang kuat di baliknya.

Dengan pendekatan slow fashion, Mardi menolak produksi massal cepat. Ia lebih memilih fokus pada keberlanjutan (sustainability) dan menghargai proses penciptaan yang etis.

Pengaruh dan Pencapaian

Kini, MARDI Fashion telah menjadi salah satu brand yang mewakili generasi muda kreatif Indonesia. Koleksinya telah tampil di berbagai pameran mode lokal seperti Jakarta Fashion Week dan beberapa kolaborasi dengan brand lain, termasuk dalam kampanye komunitas yang mendukung UMKM dan kesetaraan gender.

Margaretha Dian juga sering diundang sebagai pembicara dalam forum desain dan kewirausahaan kreatif, menginspirasi banyak anak muda untuk berani mengekspresikan jati diri melalui karya.

Kesimpulan

Penemu MARDI Fashion, Margaretha Dian Puspitasari, membuktikan bahwa dengan keberanian menampilkan budaya sendiri dan komitmen terhadap nilai keberlanjutan, sebuah brand lokal dapat berkembang dan dihargai, tidak hanya secara komersial tapi juga kultural. MARDI bukan sekadar label pakaian—ia adalah gerakan untuk bangga menjadi Indonesia dalam cara yang baru dan segar.