June 28, 2025

Donor darah telah menjadi bagian penting dalam dunia medis modern. Namun, tahukah Anda siapa tokoh utama di balik sistem yang memungkinkan donor darah dilakukan secara aman? Sosok tersebut adalah Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan sistem golongan darah manusia dan membuka jalan bagi praktik transfusi darah yang aman.

Awal Kehidupan dan Pendidikan

Karl Landsteiner lahir pada 14 Juni 1868 di Wina, Austria. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan minat besar pada ilmu pengetahuan, khususnya kimia dan biologi. Ia menempuh pendidikan di University of Vienna dan lulus sebagai dokter pada tahun 1891. Setelah menyelesaikan studi, Landsteiner mendalami penelitian dalam bidang biologi, khususnya imunologi dan patologi.

Penemuan Sistem Golongan Darah

Sebelum abad ke-20, transfusi darah sering kali berakhir tragis karena darah dari donor dan penerima tidak cocok. Banyak orang meninggal karena tubuh mereka menolak darah yang ditransfusikan. Situasi ini berubah drastis ketika Karl Landsteiner pada tahun 1901 berhasil menemukan bahwa darah manusia memiliki perbedaan dalam antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah.

Ia mengidentifikasi tiga golongan darah utama: A, B, dan O (kemudian disempurnakan menjadi A, B, AB, dan O oleh rekan-rekannya). Penemuan ini menjelaskan mengapa sebagian transfusi berhasil, sementara lainnya gagal. Dengan sistem klasifikasi ini, dokter dapat mencocokkan darah donor dan penerima, sehingga transfusi menjadi lebih aman.

Atas jasanya ini, Landsteiner dianugerahi Penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1930.

Donor Darah Modern

Meskipun Landsteiner tidak secara langsung “menemukan” praktik donor darah, temuannya adalah fondasi utama bagi sistem donor darah modern. Tanpa klasifikasi golongan darah, donor darah tidak bisa dilakukan dengan aman. Penemuan sistem ABO membuat bank darah, transfusi darurat, dan operasi besar menjadi mungkin dilakukan dengan risiko minimal.

Landsteiner juga turut menemukan faktor Rh pada tahun 1937 bersama Alexander Wiener, yang menambah akurasi dalam mencocokkan darah donor dan penerima, khususnya dalam kehamilan dan transfusi lanjutan.

Warisan dan Pengaruh

Karl Landsteiner meninggal pada 26 Juni 1943 di New York, Amerika Serikat. Hingga kini, ia dianggap sebagai “Bapak Ilmu Transfusi Darah”. Hari kelahirannya, 14 Juni, diperingati secara global sebagai Hari Donor Darah Sedunia (World Blood Donor Day) oleh WHO, sebagai penghormatan atas kontribusinya.

Kesimpulan

Karl Landsteiner bukan hanya penemu sistem golongan darah, tetapi juga pahlawan tanpa tanda jasa bagi jutaan nyawa yang terselamatkan melalui transfusi darah. Tanpa penemuan brilian yang ia lakukan lebih dari satu abad lalu, dunia medis tidak akan mengenal praktik donor darah yang aman dan efektif seperti sekarang.