May 20, 2025

Deodoran telah menjadi bagian penting dari rutinitas kebersihan pribadi di seluruh dunia. Namun, tak banyak yang mengetahui siapa yang pertama kali menemukan produk revolusioner ini. Sejarah deodoran mencerminkan perjalanan panjang manusia dalam mencari cara untuk melawan bau badan dan menjaga rasa percaya diri.

Awal Mula: Deodoran Pertama di Dunia

Deodoran pertama kali dipatenkan pada tahun 1888 di Amerika Serikat oleh seorang wanita bernama Edna Murphey. Ia menciptakan sebuah produk bernama “Mum”, yang terbuat dari bahan dasar zinc oxide, untuk membantu mengatasi bau badan. Uniknya, inspirasi produk ini datang dari formula antiseptik milik ayahnya, yang seorang dokter. Edna awalnya hanya mencoba menjual produk ini secara lokal, namun tak disangka, respons pasar sangat positif.

Produk “Mum” kemudian dipasarkan secara lebih luas dan menjadi salah satu deodoran komersial pertama di dunia. Pada tahun 1940-an, formula ini dikembangkan lebih lanjut oleh Helen Barnett Diserens, yang memperkenalkan aplikator berbentuk roll-on. Aplikator ini terinspirasi dari pulpen tinta bola yang baru ditemukan saat itu, dan menjadi cikal bakal deodoran roll-on modern yang kita kenal sekarang.

Antiperspiran: Langkah Selanjutnya

Selain deodoran, dikenal juga produk antiperspiran, yang berfungsi untuk mengurangi produksi keringat, bukan hanya menutupi baunya. Antiperspiran pertama kali diperkenalkan pada tahun 1903 dengan merek Everdry, yang menggunakan senyawa aluminium untuk menyumbat pori-pori keringat.

Namun, pada masa-masa awal, baik deodoran maupun antiperspiran sempat mendapat kritik dan stigma sosial. Banyak orang menganggap bahwa membicarakan bau badan adalah hal yang tabu, sehingga produk ini sempat sulit diterima secara luas. Baru setelah kampanye pemasaran yang intensif pada awal abad ke-20, deodoran mulai menjadi kebutuhan rutin bagi banyak orang.

Perkembangan Deodoran di Era Modern

Kini, deodoran hadir dalam berbagai bentuk—roll-on, spray, stick, hingga krim—dengan variasi aroma dan formula yang terus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Bahkan, banyak produsen kini mengembangkan deodoran alami tanpa aluminium dan paraben, sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kesadaran konsumen akan kesehatan dan lingkungan.

Kesimpulan

Penemuan deodoran oleh Edna Murphey bukan hanya menciptakan produk baru, tetapi juga mengubah cara manusia merawat diri. Dari inovasi kecil di dapur rumah, kini deodoran telah menjadi industri bernilai miliaran dolar. Sejarah ini menjadi bukti bahwa kebutuhan dasar manusia—seperti menjaga kebersihan dan rasa percaya diri—dapat menjadi titik awal dari perubahan besar dalam peradaban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *