
Bocoran terbaru dari rantai pasokan Apple mengungkapkan bahwa iPhone 17 Air akan hadir dengan desain super tipis, hanya 5,5 mm, menjadikannya salah satu ponsel tertipis yang pernah dibuat. Namun, di balik desain yang memukau tersebut, terdapat kekhawatiran mengenai kapasitas baterainya yang hanya 2.800 mAh—angka yang dianggap kecil di tahun 2025.
Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy S25 Edge, yang memiliki ukuran layar serupa, dibekali baterai sebesar 3.900 mAh. Perbedaan ini tentu menimbulkan pertanyaan mengenai daya tahan baterai iPhone terbaru ini.
Meski demikian, Apple disebut-sebut akan mengandalkan teknologi baterai berdensitas tinggi, yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi kapasitas hingga 15–20%. Jika benar, maka kapasitas efektif baterainya bisa terasa setara dengan sekitar 3.200–3.400 mAh.
Tak hanya tipis, iPhone 17 Air juga akan sangat ringan dengan bobot hanya 145 gram, lebih ringan dari Galaxy S25 Edge, meskipun memiliki layar yang lebih besar. Ini menunjukkan fokus Apple terhadap portabilitas dan kenyamanan penggunaan.
Di tengah kekhawatiran soal baterai kecil ini, muncul teori konspirasi yang menyebut bahwa Apple sengaja menurunkan kapasitas baterai demi menjual lebih banyak aksesori casing baterai tambahan. Namun, laporan lain yang lebih kredibel menyatakan bahwa Apple sedang mengembangkan fitur penghemat daya berbasis AI, yang mampu mengoptimalkan penggunaan daya dan memperpanjang masa pakai baterai secara signifikan.
Jika semua teknologi tersebut berhasil diimplementasikan, iPhone 17 Air berpotensi menjadi ponsel revolusioner dengan desain elegan dan performa baterai yang tetap andal, meski kapasitas fisiknya terbilang kecil.
