
Minyak goreng sawit saat ini menjadi salah satu komoditas paling penting di dunia, digunakan dalam berbagai produk makanan, kosmetik, hingga bahan bakar. Namun, tidak banyak yang mengetahui siapa sebenarnya yang berjasa mengembangkan minyak sawit sebagai bahan pangan, khususnya sebagai minyak goreng.
Minyak sawit berasal dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis), tanaman asli Afrika Barat. Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat di wilayah seperti Nigeria, Ghana, dan Kamerun telah memanfaatkan minyak sawit untuk memasak dan kebutuhan lainnya. Namun, penggunaan minyak sawit sebagai produk industri modern baru berkembang pada abad ke-19.
Tokoh Kunci: Willem Daeleman
Salah satu tokoh penting dalam sejarah minyak sawit adalah Willem Daeleman, seorang ahli pertanian asal Belgia. Pada tahun 1848, Daeleman membawa bibit kelapa sawit dari Afrika ke Indonesia (yang kala itu masih menjadi bagian dari Hindia Belanda). Tanaman ini kemudian dibudidayakan di Sumatera, daerah yang kini menjadi salah satu penghasil minyak sawit terbesar di dunia.
Meski Daeleman berperan besar dalam memperkenalkan kelapa sawit ke Asia Tenggara, penggunaan minyak sawit sebagai minyak goreng secara luas baru berkembang pada abad ke-20, seiring pertumbuhan industri pengolahan minyak modern. Di Indonesia, minyak kelapa tradisional (dari kelapa) lebih dulu digunakan untuk menggoreng, sebelum minyak sawit menjadi populer karena produktivitasnya yang tinggi dan harga produksinya yang lebih murah.
Perkembangan Industri Minyak Goreng Sawit
Perkembangan teknik ekstraksi minyak sawit secara massal juga menjadi faktor penting. Pada awal 1900-an, para ilmuwan dan insinyur mengembangkan metode mekanis untuk mengekstrak minyak dari buah sawit dengan lebih efisien. Ini membuat minyak sawit semakin mudah diakses oleh pasar global, termasuk digunakan sebagai bahan minyak goreng.
Di Malaysia dan Indonesia, produksi minyak sawit berkembang pesat berkat investasi di bidang perkebunan dan pengolahan industri. Pada akhir abad ke-20, kedua negara ini menjadi produsen utama minyak sawit dunia, menggantikan dominasi Afrika Barat.
Kesimpulan
Meskipun tidak ada satu individu yang dapat diklaim sebagai “penemu” minyak goreng sawit, Willem Daeleman memiliki peran penting dalam memperkenalkan kelapa sawit ke Asia Tenggara, yang kemudian menjadi pusat produksi dunia. Selain itu, kemajuan teknologi ekstraksi minyak dan perkembangan industri pengolahan menjadikan minyak sawit produk global yang tak tergantikan hingga hari ini.
