Slime, mainan kenyal dan lengket yang digemari anak-anak dan bahkan orang dewasa di seluruh dunia, memiliki sejarah panjang yang dimulai dari eksperimen kimia di laboratorium. Slime pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh tim peneliti dari perusahaan mainan terkenal, Mattel, pada tahun 1976.
Penemu Slime: Tim R&D Mattel
Meskipun tidak ada satu nama individu yang secara spesifik dikreditkan sebagai penemu slime, peneliti dari departemen Research and Development (R&D) di bawah naungan Mattel bertanggung jawab atas pengembangan produk ini. Tim tersebut bereksperimen dengan berbagai polimer dan senyawa kimia hingga akhirnya menemukan formula slime yang unik, yang memiliki tekstur lembek, elastis, namun tidak lengket di tangan.
Bahan Dasar Slime
Slime asli yang diproduksi oleh Mattel pada tahun 1976 menggunakan bahan utama berupa guar gum, sejenis polisakarida alami yang berasal dari tanaman guar. Ketika dicampur dengan air dan senyawa kimia tertentu, guar gum menghasilkan tekstur kenyal yang khas. Slime pertama ini hadir dalam warna hijau neon yang ikonik dan dikemas dalam wadah plastik berbentuk tong kecil.
Fenomena Slime di Seluruh Dunia
Setelah diluncurkan oleh Mattel, slime dengan cepat menjadi populer di kalangan anak-anak. Popularitasnya melonjak lagi di era media sosial ketika tutorial pembuatan slime dari bahan rumah tangga, seperti lem PVA (Polyvinyl Acetate) dan boraks, mulai viral di platform seperti YouTube dan Instagram.
Dampak Inovasi
Penemuan slime bukan hanya sekadar mainan anak-anak. Bahan serupa slime kini digunakan dalam berbagai bidang, termasuk medis, industri, dan teknologi pembersih. Di bidang pendidikan, slime sering digunakan sebagai alat bantu pengajaran untuk memahami konsep sains, seperti reaksi kimia dan sifat material non-Newtonian.
Kesimpulan
Penemuan slime oleh tim peneliti Mattel bukan hanya menciptakan tren mainan yang mendunia, tetapi juga membuka peluang baru untuk aplikasi ilmiah dan komersial. Hingga hari ini, slime terus berevolusi dengan berbagai variasi warna, tekstur, dan bahan tambahan yang membuatnya tetap relevan di berbagai kalangan.