Lagu “Doves In The Wind” merupakan salah satu trek menarik dari album debut SZA yang berjudul Ctrl. Dirilis pada 9 Juni 2017, lagu ini menampilkan kolaborasi dengan rapper ternama Kendrick Lamar. Dengan nuansa musik yang santai namun lirik yang tajam, lagu ini membahas tema yang kompleks seputar relasi seksual, dinamika kekuasaan, dan ekspektasi dalam hubungan antara pria dan wanita.
Rilis dan Penerimaan Lagu
“Doves In The Wind” adalah trek ke-5 dalam album Ctrl milik SZA, yang diproduksi oleh Top Dawg Entertainment dan RCA Records. Album ini mendapatkan pujian luas dari kritikus musik atas eksplorasi tema-tema pribadi seperti cinta, kehilangan, dan penerimaan diri.
Kolaborasi antara SZA dan Kendrick Lamar dalam lagu ini menjadi sorotan, mengingat keduanya dikenal sebagai artis dengan kemampuan lirik yang kuat dan kepekaan artistik yang tinggi. Kendrick, yang sebelumnya bekerja sama dengan banyak musisi berbakat, memberikan kontribusi rap yang memikat dalam lagu ini.
Secara musikal, “Doves In The Wind” diproduksi oleh Carter Lang dan Scum, dengan beat yang santai, alunan minimalis, serta sentuhan hip-hop klasik. Musiknya menciptakan suasana reflektif yang mendukung lirik lagu yang tajam dan penuh makna.
Makna Lagu “Doves In The Wind”
Secara keseluruhan, lagu ini berbicara tentang bagaimana dunia—terutama pria—sering kali terlalu mengagung-agungkan seks, yang dilambangkan dengan “doves” (merpati) dalam lagu ini. SZA dan Kendrick Lamar mengeksplorasi bagaimana obsesi terhadap seks dapat mengaburkan nilai-nilai lain dalam hubungan dan kehidupan.
Perspektif SZA
SZA menggunakan pendekatan lirik yang lugas dan kritis untuk menyoroti cara seks sering kali digunakan sebagai alat kekuasaan atau validasi. Dalam bait pembuka, ia berbicara tentang bagaimana banyak pria melakukan segalanya demi “merpati” (seks), bahkan jika itu berarti kehilangan akal sehat atau merendahkan martabat mereka. Ini tercermin dalam lirik seperti:
“Real niggas do not deserve pussy.”
SZA mengungkapkan ironi di mana seks, meskipun penting, tidak seharusnya menjadi pusat dari hubungan atau cara mendefinisikan nilai seseorang.
Perspektif Kendrick Lamar
Dalam bagian rapnya, Kendrick Lamar menambahkan dimensi lain pada lagu ini. Dengan gaya khasnya yang kritis, Kendrick menyampaikan bagaimana obsesi terhadap seks sering kali menjadi kelemahan pria, yang membuat mereka rentan dan tidak rasional. Ia juga menyindir bagaimana budaya modern sering kali memandang seks sebagai hal yang transaksional dan dangkal.
Salah satu bagian liriknya yang menarik adalah:
“You can never trivialize pussy, but a bum nigga like you would try it.”
Di sini, Kendrick menekankan pentingnya menghormati perempuan dan seks itu sendiri, bukan hanya mengejarnya demi kepuasan ego atau validasi.