Ban berisi angin, atau yang lebih dikenal dengan sebutan ban pneumatik, merupakan salah satu inovasi penting dalam dunia otomotif dan transportasi. Penemuan ini membawa perubahan besar dalam kenyamanan berkendara dan efisiensi kendaraan. Kontribusi utama dalam penemuan ban berisi angin dapat dikaitkan dengan John Boyd Dunlop, seorang dokter asal Skotlandia.
Pada akhir abad ke-19, kendaraan bermotor dan sepeda mulai menjadi semakin populer. Namun, banyak pengguna sepeda menghadapi masalah dengan kenyamanan dan performa ban yang keras dan tidak memadai. Dunlop, yang saat itu tertarik pada teknologi dan rekayasa, melihat potensi besar dalam memperbaiki desain ban sepeda untuk meningkatkan pengalaman berkendara.
Pada tahun 1887, Dunlop melakukan terobosan besar dengan mengembangkan dan mematenkan ban berisi angin pertama. Ide awalnya terinspirasi oleh eksperimen yang ia lakukan dengan ban sepeda anaknya, yang mengharuskan mengisi tabung karet dengan udara untuk memberikan bantalan tambahan. Dunlop merancang ban yang terdiri dari lapisan karet yang diisi dengan udara, yang menyediakan tingkat kenyamanan dan penyerapan guncangan yang belum pernah ada sebelumnya.
Penemuan Dunlop tidak hanya mengubah cara orang menggunakan sepeda tetapi juga memiliki dampak signifikan pada kendaraan bermotor yang berkembang pada saat itu. Ban pneumatiknya meningkatkan stabilitas, mengurangi getaran, dan memberikan pengalaman berkendara yang jauh lebih mulus. Keberhasilan penemuan ini mengarah pada adopsi luas dan pengembangan lebih lanjut dalam teknologi ban, yang hingga hari ini masih menjadi standar di hampir semua kendaraan.
John Boyd Dunlop dikenal sebagai pionir dalam dunia rekayasa otomotif dan perannya dalam penemuan ban berisi angin membuktikan bagaimana inovasi sederhana namun revolusioner dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Penemuan ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan pemecahan masalah dapat menghasilkan teknologi yang mendasari kemajuan industri transportasi dan mobilitas.