“Malam Pencabut Nyawa” adalah film thriller horor yang menggabungkan elemen misteri, ketegangan, dan kejutan yang menggigit. Dengan peran utama yang kuat dari Devano Andendra sebagai Rama, film ini menjanjikan untuk menjadi pengalaman menegangkan yang tidak akan terlupakan bagi para penggemar genre horor. Ditulis dengan atmosfir yang gelap dan menakutkan, film ini akan mempertahankan ketegangan dari awal hingga akhir, menggoda penonton untuk memasuki dunia kegelapan yang mematikan.
SINOPSIS
Malam Pencabut Nyawa membawa kita ke kos-kosan kuno di pinggiran kota yang sepi, tempat Rama (diperankan oleh Devano Andendra), seorang mahasiswa pindahan, memulai hidup barunya. Awalnya, tempat ini terlihat seperti surga bagi Rama: murah, tenang, dan sempurna untuk fokus pada studinya.
Namun, semuanya berubah ketika Rama mulai merasakan kehadiran yang tak terlihat di sekitar kos-kosan itu. Malam pertama yang seharusnya damai berubah menjadi mimpi buruk ketika Rama terjebak dalam serangkaian kejadian aneh: suara-suara misterius, bayangan yang mengintai, dan perasaan bahwa ada sesuatu yang menunggu di balik dinding-dinding tua kos-kosan.
Tak lama setelah itu, Rama bertemu dengan Maya, seorang seniman yang juga tinggal di kos-kosan itu dan memiliki ketertarikan yang sama terhadap hal-hal supranatural. Bersama-sama, mereka mulai menyelidiki sejarah kelam gedung tersebut. Mereka menemukan bahwa kos-kosan ini dulu adalah tempat di mana seorang penyihir dari masa lalu melakukan ritual-ritual gelap yang menakutkan, mencoba memanipulasi energi dari dunia lain.
Semakin dalam mereka menggali, semakin jelas bahwa kekuatan jahat yang telah lama terkunci di dalam gedung itu tidak akan mudah untuk dilepaskan. Rama dan Maya harus berhadapan dengan roh-roh jahat yang haus akan kehidupan mereka, dan mengungkap misteri yang berhubungan dengan masa lalu kelam sang dukun.
Pertarungan mereka tidak hanya melawan kegelapan yang mengancam mengambil nyawa mereka, tetapi juga untuk memahami dan menerima kekuatan supranatural yang lebih besar dari yang mereka bayangkan.