Film “Just Wanna Say I Love You” menceritakan tentang dua individu yang tak terduga bertemu di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban Jakarta. Rama, seorang desainer grafis yang tengah kehilangan motivasi dalam kariernya, dan Erika, seorang seniman muda yang bermimpi menjadi penulis terkenal, saling terhubung dalam sebuah perjalanan emosional yang penuh dengan penemuan diri dan cinta.
Kedua karakter ini memiliki rintangan dan ketakutan yang berbeda-beda yang mereka hadapi dalam perjalanan mereka menuju kebahagiaan dan pemenuhan diri. Melalui serangkaian percakapan dalam suasana yang intim dan musik indie yang menggema sebagai latar belakang, mereka menemukan dukungan dan inspirasi satu sama lain untuk mengatasi masalah mereka.
Film ini menggambarkan bagaimana cinta bisa muncul di saat yang paling tak terduga, mengubah hidup dan mendorong kita untuk menghadapi ketakutan serta merangkul keberanian untuk mengejar kebahagiaan. Dengan nuansa kota yang sibuk dan kehidupan modern yang membingungkan, “Just Wanna Say I Love You” menawarkan cerita yang mengharukan tentang pencarian makna dan arti dari kata-kata sederhana “I love you”.
Sutradara:
Hanung Bramantyo: Dikenal dengan kemampuannya mengarahkan film-film yang menggali emosi dan kehidupan sehari-hari dengan penuh kehangatan dan kebijaksanaan.
Penulis Skenario:
Gina S. Noer: Seorang penulis skenario yang terkenal dengan kemampuannya menciptakan narasi yang menggerakkan emosi dan mendalam, sering kali menyentuh tema-tema kehidupan dan cinta dengan cara yang autentik dan memikat.
Kombinasi Hanung Bramantyo sebagai sutradara dan Gina S. Noer sebagai penulis skenario dapat memberikan pendekatan yang baik untuk membawa cerita “Just Wanna Say I Love You” ke layar lebar dengan kesan yang mendalam dan emosional.
SINOPSIS JUST WANNA SAY I LOVE YOU
Di tengah gemerlap malam Jakarta, di antara jutaan orang yang sibuk dengan mimpi dan kehidupan mereka sendiri, ada dua jiwa yang tidak pernah diperkirakan akan saling bertemu. Rama, seorang desainer grafis yang kini terjebak dalam rutinitas tanpa jiwa, dan Erika, seorang seniman muda yang menyembunyikan rasa takutnya di balik senyumnya yang lembut.
Rama dan Erika pertama kali bertemu di acara pesta malam yang seharusnya tidak mereka datangi. Keduanya, dengan kepiawaian yang tak disangka, terjebak dalam percakapan malam yang dalam tentang impian, rasa takut, dan ketakutan terbesar mereka. Namun, alih-alih melarikan diri dari kejujuran, mereka menemukan dukungan yang tak terduga dalam satu sama lain—sebuah ikatan yang mengarah pada perjalanan emosional yang mengguncang.
Seiring berjalannya waktu, mereka menemukan bahwa cinta bisa datang dalam bentuk yang paling tidak terduga. Dengan latar belakang musik indie yang mengalun, mereka mengarungi masa-masa hidup yang penuh keintiman dan kesulitan. Namun, ketika kesempatan terbaik untuk mengungkapkan perasaan mereka muncul, masa lalu yang belum terselesaikan dan ketakutan akan masa depan menguji keteguhan hati mereka.
Dalam “Just Wanna Say I Love You”, kita dibawa pada perjalanan yang penuh tantangan untuk menemukan keberanian untuk menghadapi ketakutan kita sendiri dan mengambil risiko untuk mencari kebahagiaan sejati. Di tengah gemerlap kota besar yang tak pernah tidur, mereka menemukan bahwa cinta adalah tentang menghadapi ketidakpastian, merangkul kerentanan, dan menemukan kekuatan dalam satu sama lain.
Sebuah cerita yang melampaui batas-batas cinta modern, “Just Wanna Say I Love You” adalah tentang menemukan arti sejati dari kata-kata yang sederhana namun penuh makna. Dengan memadukan estetika visual yang memesona dengan narasi yang intim, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga merangkul kita dalam pengalaman manusiawi yang menginspirasi.
PEMAIN JUST WANNA SAY I LOVE YOU
Rama – Diperankan oleh Nicholas Saputra: Seorang desainer grafis yang tengah mencari inspirasi kembali dalam kehidupannya yang monoton. Nicholas Saputra akan membawa karakter Rama dengan kecerdasan dan kerentanan yang diperlukan.
Erika – Diperankan oleh Pevita Pearce: Seorang seniman muda yang penuh dengan rasa takut dan ketidakpastian, tetapi juga memiliki kelembutan dan keberanian yang tak terduga. Pevita Pearce akan membawa nuansa emosional dan kehangatan kepada karakter Erika.
Rangga – Diperankan oleh Adipati Dolken: Sahabat dekat Rama yang memberikan dukungan moral dan nasihat kepada Rama dalam perjalanannya menemukan cinta dan kembali menemukan dirinya sendiri. Adipati Dolken akan membawa karakter Rangga dengan kehangatan dan humor.
Maya – Diperankan oleh Maudy Ayunda: Sahabat dekat Erika yang memberikan dukungan tanpa syarat dan juga berbagi cerita kehidupannya dengan Erika. Maudy Ayunda akan membawa karakter Maya dengan kecerdasan dan kelembutan.
Aldo – Diperankan oleh Iqbaal Ramadhan: Teman sekaligus rival Rama dalam bidang desain grafis yang memberikan nuansa kompetisi dan juga persahabatan dalam cerita ini. Iqbaal Ramadhan akan membawa karakter Aldo dengan energi dan dinamisme yang dibutuhkan.
Bapak Rama – Diperankan oleh Tio Pakusadewo: Ayah Rama yang memberikan nasihat bijak dan mendukung putranya dalam mengejar impian dan mencari kebahagiaan dalam hidupnya.
Bu Tuti – Diperankan oleh Cut Mini: Ibu Erika yang memberikan kebijaksanaan dan cinta tanpa syarat kepada putrinya, sambil tetap menghadapi masa lalunya sendiri.
Kak Didi – Diperankan oleh Surya Saputra: Kakak Rama yang menjadi mentor dan contoh yang diikuti dalam hidupnya.
Nugie – Diperankan oleh Indra Birowo: Sahabat Rama yang membawakan musik indie yang mempengaruhi suasana hati Rama.